Posts

Showing posts from 2013

Top Ten Movies I Watched in 2013

Image
10. Mama (2013) Director: Andres Muschietti Starring: Jessica Chastain, Nikolaj Coster-Waldau Produksi Del Toro yang satu ini mungkin bukan yang terbaik, melihat project besarnya tahun ini adalah menyutradarai Pacific Rim. 'Mama' adalah horor dengan sentuhan khas, jauh berbeda dengan pesaingnya tahun ini yakni The Conjuring dan Insidious 2. 'Mama' lebih memosisikan dirinya pada plot, dan itulah yang menyebabkan film ini tidak sempurna. Andres Muschietti terus menerus nyoba buat uncover siapa sih Mama itu, dan menyisakan kekosongan pada karakter lain seperti Annabel dan Lucas. Dan, yeah. Banyak poin dimana film ini harus menjelaskan dirinya sendiri. It's kinda bad. Tapi, harus gua akui, tiap kemunculan Mama bikin mata gua lari tunggang langgang ke belakang. Serem banget men. 9. The Mist (2007) Director: Frank Darabont Starring: Thomas Jane, Marcia Gay Harden Dengan trailer yang menjanjikan, harus gua akui The Mist ngga mengecewakan. Reputasi Frank Dar

NEXT LEVEL: UPSTAGE

Ga kerasa 2013 mau abis aja bos. I could lie down like a tired child And weep away the life of care Which I have borne and yet must bear Shelley, 'Stanzas Written in Dejection, Near Naples' lines 30-32 Makin deket sama mimpi lu ga Far? Gini aja usaha lu? And Man in portions can foresee His own funereal destiny His wretchedness, and his resistance And his sad unallied existence: To which his Spirit may oppose Byron's 'Prometheus' 2013 akhir. the sedge has wither'd from the lake And no birds sing Keats' 'La Belle Dame Sans Merci' You can do better than this, Far. You can do better than this.

Kanvas

Dari ketiga warna itu barulah kutahu hijaumu adalah jantung yang terbuka -- sebuah nyanyi sunyi yang bergaung dari lembah rendah atau saat sapuan jingga itu berkobar nyala, di atas dan di bawah timpa sang biru yang maha sepi -- engkau berniat membakar beribu matahari dari kuning di antara dua senja kau tiupkan nyawa burung-burung yang berkilau gemetar -- kau putihkan mataku yang terbuka di sebuah jeda dari kuas yang terangkat dan pada sebuah jendela dari istana para malaikat hanya itu , hanya kau lah yang berwarna 2013

Penjara

Kita adalah harapan yang asing -- dua tubuh yang tak bicara. Kadang dalam malam yang kecut, kita hanya menatap dinding dan menggigil --  diamku terus bertambah pekat Suatu hari dimana sidang keputusan menajamkan pena Aku ingin menjadi asap yang terbang bebas kekal. 2013

Sirkus

matamu adalah kerlip api yang berdansa dan lampu sorot di puncak panggung bunga mawar itulah saat keringat pada punggungmu beradu dengan punggungku -- kita sedang menyatu di langit-langit pertunjukan jadikan aku kalimat sederhana yang kau ucapkan sebelum kita naik ke panggung ini "Kita akan baik-baik saja." tapi siapa yang pernah percaya pada rasi bintang bulan kau pun tidak, dan mulai melompat berbalik arah sejenak kutangkap tanganmu yang berpasir tapi tidak dengan matamu yang terpejam kulepas lagi, dan aku memilih untuk melayang ke tiang seberang  panggung dipenuhi bisu yang memekakkan udara matamu berpesan, "Diamlah." dari sini, ribuan mata yang memandang kami tak lebih dari titik konfeti berwarna pastel yang bertaburan sambil bersuara riuh, rendah "Sama seperti malam ini, bukan?" batinku memastikan. aku teringat mimpi, seekor ular bersembunyi di bawah tumpukan pakaian yang kita tanggalkan Kau mengangguk dengan s

Terjaga

Sebuah buku tergeletak, itulah elegi tentang dirimu. Mungkin benar, tapi juga salah. Aku membacanya dengan mata menutup. Tapi dari mimpi itu aku bersembunyi. Itulah aku yang benar-benar sembunyi. Setengah sadar aku mencoba menulis nama, menulis lagu gelisah tentang apapun. Tetapi semuanya sama saja. Dari jauh, sayup suara dentang lonceng abu-abu. Meninggi, mendekat dengan bisu. Aku berhenti dan menatap sekelilingku. Semuanya hanya diam dan kaku. 2013

Blur

I pray with fear in the chest. Thoughts locked, lips sealed. Everything grew dim I guess. Some lights are still, unmoving. While white stripes blurs with bold black. Stars folded into void, moon shrank with the meanest smile on its curved back. Universe sails away from us. I saw its trail darkening, unrelenting. I can't keep it, I can't. I see it coming back. 2013

Utopia

Image
Ascendants, 8" x 11" acrylic on paper by Rini Angeliantari Ada negeri khayal tanah merah lembab ranah sebab musabab pada jantung negeri itu kokoh menjulang pohon tua menjangkar lempeng dan laut megah ‘negeri itu khayal, kasihku sedang kita pada antah-berantah’ kataku padamu masa itu jauh dari raut muka langit yang bisu menatap sayu pada wajah kita segumul pohon ranum yang cemburu “sebentuk negeri khayal, sebuah, sebuah marcapada fana, tak nyata, nirwana. Aku mau ke sana.’ ‘perjalanan itu juga tak nyata, kasihku kau harus tembus lengkung langit ke tujuh, robek tabir dibaliknya, buka pintu-pintu bintang, dan, dan tak akan pernah pulang.’ ‘maukah kau pergi bersamaku? melampaui kubah megah langit, memecah batas ruang, menerabas bagai cahaya? Kita akan sampai ke sana.’ matamu mulai membuang cahaya termurni mungkin dari lubuk yang tersembunyi. sayu, engkau menelusur mataku bagai busur sang pemburu 2012

Pagi

Di sebuah lorong yang tertimpa cahaya matahari langkahmu tergesa -- kau panggul kantung bunga mawar dan memanggil namaku lagi pagi itu adalah kayu  kayu gaharu dan bau setanggi dan dari jauh, angin merunduk di bawah dedalu kita 'kan berpetualang, kita 'kan mengukir mimpi pagi itu adalah kamu kamu dan aku yang berlari 2013

Transmogrifi

gugur -- musim paling senjakah itu? seperti orang tua yang lesu menatap lemah lembah jingga dalam imaji kita, temu dari dua sungai abadi membawa riak yang silam, percik yang terlampau sepi dan dari pucuk cemara yang pucat sebuah daun jatuh pasrah memutar Ia berputar, jatuh tepat di atas buih yang pecah Di saat itu, senja mulai menutup mata menutup mata 2012

Sakura Petals

Image
Sakura Petals , 8'' x 11'' acrylic on paper  by Rini Angeliantari   They say it falls effortlessly -- it descends divinely winding stairs from the topmost of silent wail. They say time falls unluckily -- when I stopped to sip those sugared smile, honeyed comb of blackened hair beneath the pink of syrupy winds. Therefore I was addicted to you -- neither effortlessly, nor unconsciously. But they say lover falls uncontrollably -- I fell and fell all over again kissing ground and cold soil, unrequited hopelessly. 2013

Perang

ini saatnya derum redam genderang itu mulai bergumul -- dengan angin dan jiwa-jiwa yang terpukul 2013

Lini Waktu

dari tweet  singkat, mata berjingkat sejak jawab itu hinggap. bagai kicau burung perkutut yang terputus di tengah kalimat -- atau bagai wajah-wajah hambar di laman yang kami bookmark kebahagiaan  sudah ditabur keraguan yang amat sangat. dari satu layar kita berpindah ke layar yang lain mencari kapling kosong dalam tubuh kita agar dapat dihinggapi oleh ruh yang lain tapi kita masih sama memanen sesakit luka dalam lahan huruf dan sepetak spasi dari tuturmu, aku ikuti banyak rupa perangai dari yang hina, bimbang, galau, hingga gila-gilaan kita sama menjalani lini waktu masing-masing tapi tetap tak tahu mana yang Tuhan favoritkan, bukan? 2013

Transit Yang Sejenak Itu

pada transit yang sejenak itu, kau menggumam lagu yang sama     sejak kita berangkat dari keberangkatan itu, kau berkata betapa pucatnya awan dari langitku. kau sedang menulis sebuah prosa yang panjang tentang kehilangan padahal kau begitu riang      di atas ketinggian 2000 kaki, berkhayal tentang           padang sembahyang di atas lautan putih itu;     tapi kau tidak memandangku lagi matamu tertutup dengan khidmat, ketika kau menjawab, Ah, tidak. Kau tidak boleh melihat prosa ini dan kau mulai berdansa pelan di udara menit yang menelan detik-detik itu hilang di baris 18D, kau menatap angka yang berganti rupa Hingga pada pintu terakhir gerbang kedatangan kita tak lagi keluar dari satu terminal yang sama 2013

Cinta Diam

Dalam malam yang tak bertulang ini aku pelan-pelan mencintai dirimu, puisi. 2013

Repentance.

Ada pelajaran yang didapat sebelum ujian. Ada yang didapat setelahnya. Itukah yang membuatmu berpikir kenapa saat itu selalu sunyi walaupun kita mengharap doa? Mungkin karena semua guru selalu diam saat sedang memberi ujian. Aku tidak pernah tahu. Tapi aku yakin kalau usahaku belum cukup, dan ridhaMu bukan untukku. Ini juga sebuah pertanda kalau itu bukan tujuanku, bukan takdirku, bukan sebuah baris kalimat yang sudah tersurat dalam Lauh Mahfuz. Tapi aku yakin, entah kapan, entah apa, entah bagaimana, ridhaMu akan sampai kepadaku.

What Have You Been Watching: Amelie (2001)

Image
Casts: Audrey Tatou, Mathieu Kossovitz, Yolande Moreau Directed by Jean-Pierre Jeunet Written by Guillaume Laurant Comedy, Romance, Fantasy, Drama Rated R 115 minutes running time 'Amelie', film romcom Prancis yang dibintangi salah satu -- ehem -- wanita idaman saya yakni Audrey Tatou, mulai narik perhatian watchlist liburan lebaran ini dari forum  Reddit  di topik "Please list all of the greatest foreign movies!" yang cukup rame waktu itu. Dari jawabannya sih, didominasi film Iran kayak A Separation yang udah saya tonton (dan ternyata filmnya Oscar-winner banget) atau Children of Heaven, film China Kungfu Hustle, beberapa film Jepang dan yang terakhir dan tak kalah menarik adalah film-film... Prancis. "Amelie Poulain, godmother of outcasts, Madonna of the unloved, finally succumbs to exhaustion." Amelie mungkin mempunyai masa kecil yang buruk, dimana Ayahnya yang seorang dokter mengira kalau Amelie mengidap kelainan jantung -- padahal itu hany

Untuk Mata Dan Sebuah Jantung

angin  air    lembah       percik             tawa                 jurang, kita tak kesana gelap itu akan cerah, entah    esok pagi, atau esoknya lagi  lingkar bulan    jarum         rendah              tangis                   langit, pucat menunggumu aku disini, tak mau memandangmu  rusak, ia adalah jubah     biru, sungai mengular bukit gelap, menara-menara                     adzan-adzan terbengkalai              hutan-hutan diam       jalan-jalan buntu dan puisi-puisi hitam bantu aku     aku terjatuh       dan rapuh tolong tuliskan    jantungku, atas namaMu Ia sudah letih        agar namaMu yang berdegup              agar namaMu yang berdetak agar namaMu yang hidup 2013

Hingga Habis

deru angin bertasbih kepadaMu hingga habis air mataku pada sembahyang yang pertama malam itu pelan bulan berguling hingga habis kelopak mataku dari ujung langit kumandang Adzan sampai ke telingaku hingga Subuh habis kudaras doaku tapi lidah ini membeku, O, arah kiblat kupandang sendu. hingga habis Subuhku pilu, tertutup celah dua mataku. 2013

Isya

gagak mendengking jauh jauh hingga ulu hati hening "Perang, berhenti." langit memucat adzan Isya "Kau tahu apa yang kupandang?" kupandang Dia. 2013

Anatomi Sepi

Image
dulu pada celah nganga lidah, jilah lenganmu lunta memagut batang tubuh -- cermin rusuk yang tenggelam dalam rabu, bibir yang harum wangi gardamunggu Padahal pada penciptaan cinta, Tuhan berfirman untuk kau kusimpan satu, jelmaan tulang putih dari riak gelakak air susu:            wajah firdaus saat matahari redup,  hawa yang bersibantun            di bukit pasir, hingga bintang terbit saat fajar bulan sabit. Tapi dalam ketiadaan, tubuhmu satu dengan ketiadaan. Hingga lanskap kulit yang dulu kau hisap-- atau sepat lemah pipi saat susut air pasang -- fana; tanah itu mulai mencium wajahmu. 2013

What Have You Been Watching: Man Of Steel (2013)

Image
Akhirnya, dia pake kolor di dalem. Awalnya, gua terkejut bro. Ternyata Nolan dan sutradara-sutradara lain  emang berencana buat menggarap film-film superhero kolosal dari entah Marvel atau DC Comics, yang mirisnya... cuma remake doang. Dalam beberapa taun ini kita udah liat The Incredible Hulk, The Dark Knight, Amazing Spiderman, terus sekarang Man of Steel yang emang cuma bikinan ulang dari versi originalnya. Dan mungkin dalam waktu dekat juga bakal ada si Thor, dan temen-temen Avengers laennya. Krypton yang udah di ambang batas kehancuran. Yang bikin aneh juga adalah, versinya juga ngga beda-beda banget dari aslinya. Nah, di Man of Steel juga sama bro. Ceritanya bermula dari kiamat di planet Krypton, planet asal si Superman tanpa kolor ini, saat udah banyak pemberontakan di istilahnya... Gedung MPR-nya. Ada satu klan pemberontak yang dipimpin sama Jenderal Zod ( Michael Shannon) dan anak buahnya yaitu Faora (Antje Traure) . Eaaaaa.. Tapi dengan gagah beran

Semarang II

Akhirnya, kita sampai pada persimpangan. Entah berapa lipat ganda simpang itu, dari ikal kepang tiga atau lima, atau berapapun. Hingga kau memilih satu dari segalanya, dan semesta tampak tak berpihak pada siapapun. Dari atas bukit, aku melihat awan meninggalkan Semarang. Dan air akan turun, akan turun 2013

Semarang

Apa yang harus kita kenakan sejak Tembalang, atau tiang-tiang patah di bawah bukit rendah itu menginvasi kapling-kapling ingatan kita? Dalam merahnya udara dari balik plang besar penanda kita terakhir bersua, dapatkah sempat ini berkata lupa? 2013

ALL HAIL 61 '2014 !!!

Image
Ayo, semarakkan pesta angkatan 2014 kita! Dimulai hari Senin besok, sehabis remed-remed!

Frekuensi

Image
SEPERTI gemeresak kanal siaran itu, memutar nada mono bak satu tremolo, dalam jeda singkat dan deham pendek pesan yang tandang ke frekuensiku malam itu naik turun keras suaramu mencari namaku degup desar jantungku mendikte bisikmu 2013

Itulah Sebabnya Padamu Aku Kembali

Image
Oleh Hasan Aspahani Seperti jemari hujan memainkan bunyi di dedaunanmu, mendentingkan kesunyian yang terlalu kental kukenali. Aku pernah punya keberanian yang ternyata menakutkan. Tanpamu, aku pengecut, sesat sudah pada langkah pertama. Aku ingin menuliskan kalimat apa saja,  dengan kata seru "Oh.." pada awalnya.  Dan "Ah.." pada akhirnya. Aku bayangkan itu ada dalam lirih lirik,  yang dilagukan penyanyi - yang seperti aku - tak pernah pandai menari. Adapun lagu itu - setelah takzim kau simak - berarti: meninggalkan engkau, itu artinya aku meninggalkan diriku sendiri. Itulah sebabnya hanya padamu aku kembali. 25.09.2012 Itulah sebabnya hanya padamu aku kembali.

Perjalanan Wijen-Wijen

Image
Kami sama beradu sumpit dalam satu mangkok putih. di dalam lidah yang saling menebas putus kalimat masing-masing. "Siapa yang suruh masakan Jepang?" Cumi-cumi berwijen pun melayang ke panci kaldu didih. Karena aku kepingin sumpal bibirmu itu dengan sepotong manisan mangga berlumer gula merah sampai habis kecut disitu, sampai kering bibirmu. Tapi kau sudah kenyang huruf dahulu, dan menu-menu sudah habis kau khatamkan hingga pangkal lidah kau pahitkan. Sampai puding penutup tiba kau tak juga sentuh cawan dan mangkok putih itu dan gelas kaca itu tentu masih bergeming sendirian dengan bayangan dirimu terpantul-pantul kelu. tapi tetap kau bayar segala tetek-bengek (dan cumi wijen favoritku tadi) dengan segumpal mata dan selembar bibir lewat kasir dekat pintu menuju malam-pagi hingga kita tahu hakikat sebuah perjalanan dari mulut ke perut mimpi yang takkan habis bintangnya yang takkan habis kerlapnya yang takkan pernah habis wijennya, kasih! 2013

"Are We The Result Of What We Learn?"

Image
We learn in the past, but we are not the result of that. We suffered in the past, loved in the past, cried and laughed in the past, but that's of no use to the present. The present has its challenges, it's good and bad side. We can neither blame nor be grateful to the past for what is happening now. Each new experience of love has nothing whatsoever to do with past experiences. It's always new . 2013

Merah

14 April 2013, Curug Bintang-bintang menikam wajah kami. Dalam sunyi yang memeluk indera-indera, malam patah menjadi serpihan tulang putih. Waspada adalah bayonet yang kami genggam-- kami menebas-nebas langit pucat susu. Ketika roda waktu berjalan, tangan kami terhimpit remuk. Tenda-tenda rubuh, rata seperti rambut yang rebah. Ketika lebah kuning-hitam menyapa lewat adzan subuh, kami menghela napas untuk pertama kali. Kami sadar alam sudah.... ah, sudahlah. Batin kami menenangkan diri. 2013

Hitam

15 April 2013, Curug Setelah pendakian terakhir ini, aku berjanji akan melihat mata langit. *** Tapi kita menunduk dengan mata tertutup. Licin adalah lidah yang keluar dari mulut-mulut kami -- di langit-langit terowongan petir, gerimis berdansa sambil bernyanyi. Mata kami memutih bagai susu termurni. Dan bulan-bulan berdesis memanggil, memanggul badan yang sakit. Sungguh jurang adalah tempat yang ingin kami temui. --dalam mimpi-mimpi Mimpi yang tersumbat di ujung mata yang awas, tangan yang mencengkeram pisau-pisau. Pisau kuning berbekas darah sapi, siap menikam jantung sanca putih. Ular-ular yang melilit kaki kami, biarkan kami sekali mendaki. 2013

Soneta ke XVII

Image
oleh Pablo Neruda Aku tidak mencintaimu seperti jika kau berupa mawar -- atau ratnacempaka atau panah-panah mekar yang api letuskan. Aku mencintaimu seperti satu zat gelap yang patut dicinta di dalam rahasia-rahasia, di antara jiwa dan bayangan. Aku mencintaimu seperti tanaman yang tak mekar tetapi membungkus cahaya dari bunga tersembunyi: wujud cita dari cintamu serupa harum yang kekar tumbuh dari tanah, hidup dalam gelap tubuh ini Aku mencintaimu tanpa mengetahui bagaimana, atau kapan, atau darimana. Aku mencintaimu terang-terangan. Tanpa kerumitan atau kesombongan. Maka aku mencintaimu karena aku mengerti tak ada jalan lain, Sayang. daripada ini: saat aku tiada, begitu juga kau begitu dekat hingga tanganmu di atas dadaku adalah tanganku begitu dekat hingga matamu menutup saat aku jatuh tertidur. Soneto XVII o te amo como si fueras rosa de sal, topacio o flecha de claveles que propagan el fuego: te amo como se aman ciertas cosas

Rosa

Pada malam ke-sepuluh, lilin menyala di ruang itu. Sunyi terperam di meja makan. Gelap berpendar di piring-piring Kolase rosa menjelma  puzzle  sederhana. Hening menggumpal dalam mulutmu, Lalita. "Bicaralah." Hujan berteriak di luar jendela. Katamu, diamlah. Pagi akan mencicit. Matamu dan matanya berduel. Mereka berpandangan, saling mencari lubang tembus. Akhirnya kau menemukan celah yang bagus. Kau menyusun petal merah itu dan menjelma lukisan darah seharum rosa. "Diamlah." Kata lanskap merah di meja itu. Kau tak sadar setelah menyusun serpihan derita itu, matamu juga tersusun sedemikian merahnya juga. Kau bertanya, "Mawar siapa itu?" Lilin berbisik. "Mawar nya. " Darah itu tertawa sekeras-kerasnya. 2013

Kotak Suara

Dalam menit yang menggantung, cahaya membiru dan luka. Kita masih terlalu berpantun pada seloka yang bercahaya, atau ketika bunyi dering masih menyisakan lubang berbahaya, dan huruf-huruf tak bermaknalah yang saling kita tukar. Di bunyi yang kesekian ratus ribu kita hafalkan, napas yang kita lepas, serta belukar pertanyaan yang kita cabut akarnya, jurang bernama suara itu menggema sekali lagi, menggempakan membran timpani di suatu lanskap di jingga itu. Karena tiap desah, desau yang kita adukan ke gagang telepon adalah awan kosong yang segera pecah ketika tertiup bisikan. Mungkin kau akan berkata, "Ini akan kita selesaikan." Tapi tiap keengganan berkali lipat logaritma tiap detiknya, dan betapa degup lemah, atau getar kabel yang menandakan sepersekian detik harapan, adalah satu kristal air mata yang dulu hendak kita bekukan. Dan dalam gelas-gelas tinggi berdebu itu, suara kita terpantul-pantul di pinggirnya. Menunggu untuk dijinakkan. 2013

Pesta Teh Sembunyi-Sembunyi

Kita masih risau apakah teh cinnamon dalam tungku batu dalam putihnya pagi Minggu serta hening yang menggelitar tiba-tiba semanis dan seharum biasanya atau ketika  di depan kaki yang saling bertemu di depan pintu berdaun kayu ada cangkir adalah benar air matamu yang matang, kalau karena derum rendah gumam dari tempat tidurmu berupa gerimis bisu yang tak tertangkap *** dalam pagi yang nanar itu embun dengan mataku masih berpeluk ' 2013

Rumah

Sepucuk-sepucuk, aku menggugurkan surat di pohon-pohon. Jendela rumah kupasang terbuka -- dan kunyalakan perapian. Pohon waktu akan segera berkecambah. Tinggal kutunggu sinyal biar kuberi air yang deras.   Aku meniup perapianku menyala, menunggu seseorang mencuri lekas,  berperam menghangatkan napas yang lepas. Tapi, arang akan luruh menjelma anai-anai. Cepatlah curi dan bawa keluar. Curi tiap api yang rinyai bagai hujan yang berdesar mekar. Pandangi api yang sempat kunyalakan sesaat, jangan berpaling. Jangan pergi keluar. 2013

Dalam Bahasa Hujan

Aku tahu keberanian pernah kutulis dalam bahasa hujan, hingga akhirnya namamu terhapus selamanya. Tapi bukan itu maksud dari embun yang jatuh ke tanah, karena kita selalu melihat noda di telapak kaki kita. Dalam kerikil, jiwamu pernah berbahasa. Dan napasmu malam-malam adalah wangi hujan abadi. Tapi kukira, semua telah terlambat sudah. Aku terlalu sulit menemukan jalan untuk kembali. 2013

Surat Dari Seroja

:1978 Kukirimkan surat ini -- secuil suara dari bukit yang remang. Aku pasti sudah lama mengawan di atas pilar-pilar rendah di batas langit tenggara, ketika kau menyempatkan sejenak membaca sajak singkat ini di antara kejenuhanmu yang rapat. Tapi, akhirnya surat pendek ini sampai bisa ke tanganmu yang kutulis pada saat desing peluru mendera jendela rumahku di tengah lembah. Atau ketika Baucau menjelma luruhan debu dan bau pesing ketika burung-burung besi merobek awan-awan kami pagi itu. Sayang, betapa gelapnya malam di pengasingan ini begitu gelita memerangkap tubuh kami dalam luka yang tertutup bau besi Aku sudah mengikat surat-suratmu dulu, dalam satu buntelan bersama surat ini -- agar mereka tidak ikut hangus dalam dendam ketika artileri menginvasi lanskap sempit ini. Kau tahu, betapa janji yang ditepati adalah hal termahal yang tak bisa kubeli saat ini. Dili sudah dibumihanguskan, dan Lospalos lumpuh di atas lututnya sendiri Aku terperangkap di tengah lembah k

Misteri Pencurian Cium Di Balik Toko Bunga

kita bertemu di gang sempit sebelah toko bunga itu sekitar duapuluhtiga menit lalu, di mana kau sambil melayangkan senyum tajam membawa pisau limabelas senti dibalik lengan kemeja panjangmu. di bibirmu masih ada bekas darah, panjang membilur pipimu 2013

Danau Angsa

:siegfried Seperti membuka pintu, Angsa itu berjalan melewati ilalang di atas panggung danau itu. Air berbisik dingin di permukaan, membunyikan seruling angin dengan napas mengawan. "Aku tak ingin sembunyi, aku ingin berlari." Dan musik dari gemintang bulan pun membisu. Angsa-angsa lain menari sambil menutup mata. Ketika panah terangkat dari tanganku, begitu pulalah Angsa melepas tudungnya. Dan kau pun seperti turun dengan tangga dari puncak menara awan-awan. "Aku terkutuk, Aku tidak bisa membawamu." Tapi aku adalah jiwa yang tertawan, dalam tubuhmu aku adalah tawanan, kataku. Dalam gaun cahaya, kau pun berlari dalam simfoni abadi. Aku melihatmu, tapi jantungku terjerat pada sumpah iblis itu. Bunuh aku. Odette. 2013

Permainan

Masih sudikah hati kita sembunyikan dalam genggaman masing-masing? Lihatlah pada jarak yang berkelindan dengan waktu antara kita berbaring. Sudikah tubuh ini jauh tanggal dari mimpi? 2013

Fajar

Image
malam gugur seperti ratusan daun melebur warna gaun senja jingga itu dan bunyi-bunyian mainan seruling berkelindan dengan hening selamanya itu 2013

Lagu

Image
Pernah ngga lo pada punya perasaan pernah denger suatu lagu, yang ternyata itu adalah lagu yang sering lu dengerin waktu kecil? Di mana pas lo sadar sekarang, lagu itu yang banyak membentuk diri lo sekarang, tapi lo masih desperate nyari 'itu siapa ya yang nyanyiin?' 'itu judulnya apa ya, kok kayak pernah denger?' Semaca de javu lagu gitu deh. Emang lagu itu, punya banyak cara buat mengamplifikasi memori yang pernah kita alamin saat kita lagi sering dengerin lagu itu. Contohnya ya, beberapa bulan lalu, gua ngga sengaja dengerin di radio lagunya Jet yang judulnya Look What You've Done.   Tiba-tiba aja, otak gua banjir sama sinaps memori pas gua lagi di kelas 7, pas pertama kali lagi ketemu temen-temen baru. Dan ngga cuma memori doang. Perasaan gua juga kayak di  replay. Semua yang gua rasain pas itu kayak persisi terulang lagi, walaupun cuma sebentar. Tapi itu nyata banget, nggabisa dipungkiri. Ada juga pas gua denger lagunya Reza yang judulnya Keaba

Random Movies!

Image
Eternal Sunshine of The Spotless Mind (2004) by  Michel Gondry Film ini nyeritain tentang pasangan yang mau ngapus memori mereka, karena udah capek sama hubungannya.   Siapin tissue, bro. Lu bakal dijejelin kenangan-kenangan mereka selama masih pacaran. 95/100

Lelap

Waktu adalah tubuh terkoyak di mana ingatan adalah tajam belati. Bukankah hujan metafora kehampaan yang kau selamanya cinta dalam kesendirian? Maka mengapa harus kau lelap dalam dekap hujan. Sayang? 2013

The Dim Rain

begone bring yourself and every single thing or gutter water even languid leaves that soaked up bring the tiny drops and that void opaque which you leave for us besides the front windowpanes forget (it) (the buzzing echoes from my conversations between lamp's shadow or the warmth of her flower-scented sweater's embrace) drop (it) (the classic tune which you've always played when those raindrops fall onto garden or that brief symphony you've always sung when those tears streaming down her cheeks) eliminate (those) vague trails from the sky of my heart, will you? When bruises severed some long-drawn spasm but you always curve that smile behind those shady clouds 2013