Untuk Mata Dan Sebuah Jantung
angin
air
lembah
percik
tawa
jurang, kita tak kesana
gelap itu akan cerah, entah
esok pagi, atau esoknya lagi
lingkar
bulan
jarum
rendah
tangis
langit, pucat menunggumu
aku disini, tak mau memandangmu
rusak, ia adalah jubah
biru, sungai mengular bukit
gelap, menara-menara
adzan-adzan terbengkalai
hutan-hutan diam
jalan-jalan buntu
dan puisi-puisi hitam
bantu aku
aku terjatuh
dan rapuh
tolong tuliskan
jantungku, atas namaMu
Ia sudah letih
agar namaMu yang berdegup
agar namaMu yang berdetak
agar namaMu yang hidup
2013
air
lembah
percik
tawa
jurang, kita tak kesana
gelap itu akan cerah, entah
esok pagi, atau esoknya lagi
lingkar
bulan
jarum
rendah
tangis
langit, pucat menunggumu
aku disini, tak mau memandangmu
rusak, ia adalah jubah
biru, sungai mengular bukit
gelap, menara-menara
adzan-adzan terbengkalai
hutan-hutan diam
jalan-jalan buntu
dan puisi-puisi hitam
bantu aku
aku terjatuh
dan rapuh
tolong tuliskan
jantungku, atas namaMu
Ia sudah letih
agar namaMu yang berdegup
agar namaMu yang berdetak
agar namaMu yang hidup
2013
Comments
Post a Comment