Semarang II

Akhirnya, kita sampai pada persimpangan.

Entah berapa lipat ganda simpang itu, dari ikal kepang tiga atau
lima, atau berapapun.

Hingga kau memilih satu dari segalanya, dan semesta tampak
tak berpihak pada siapapun.

Dari atas bukit, aku melihat awan meninggalkan Semarang.

Dan air akan turun, akan turun

2013

Comments

Popular posts from this blog

Bunga-bunga rumput yang mekar pada tanah tandus

Hakikat Pendidikan yang Sebenarnya: Sebuah Opini

Surat-Surat yang Kularung