Danau Angsa

:siegfried

Seperti membuka pintu, Angsa itu berjalan
melewati ilalang di atas panggung danau itu.

Air berbisik dingin di permukaan, membunyikan
seruling angin dengan napas mengawan.

"Aku tak ingin sembunyi, aku ingin berlari."

Dan musik dari gemintang bulan pun membisu.
Angsa-angsa lain menari sambil menutup mata.

Ketika panah terangkat dari tanganku,
begitu pulalah Angsa melepas tudungnya.

Dan kau pun seperti turun dengan tangga
dari puncak menara awan-awan.

"Aku terkutuk, Aku tidak bisa membawamu."

Tapi aku adalah jiwa yang tertawan,
dalam tubuhmu aku adalah tawanan, kataku.

Dalam gaun cahaya, kau pun berlari dalam simfoni abadi.
Aku melihatmu, tapi jantungku terjerat pada sumpah iblis itu.

Bunuh aku.

Odette.
2013

Comments

Popular posts from this blog

Bunga-bunga rumput yang mekar pada tanah tandus

Hakikat Pendidikan yang Sebenarnya: Sebuah Opini

Surat-Surat yang Kularung