Anatomi Sepi


dulu pada celah nganga lidah, jilah lenganmu lunta
memagut batang tubuh -- cermin rusuk yang tenggelam
dalam rabu, bibir yang harum wangi gardamunggu

Padahal pada penciptaan cinta, Tuhan berfirman untuk kau
kusimpan satu, jelmaan tulang putih dari riak gelakak air susu:

           wajah firdaus saat matahari redup,  hawa yang bersibantun
           di bukit pasir, hingga bintang terbit saat fajar bulan sabit.

Tapi dalam ketiadaan, tubuhmu satu dengan ketiadaan.
Hingga lanskap kulit yang dulu kau hisap--
atau sepat lemah pipi saat susut air pasang --

fana; tanah itu mulai mencium wajahmu.

2013


Comments

Popular posts from this blog

Bunga-bunga rumput yang mekar pada tanah tandus

Hakikat Pendidikan yang Sebenarnya: Sebuah Opini

Surat-Surat yang Kularung