Puncak Musim Panas
terjemahan lepas puisi Stacie Cassarino
Aku ingin tahu bagaimana kecantikan berasal,
bila selain dari dirimu. Aku membawa kantung
yang penuh bunga sambil membawa jantung
ini melewati enampuluh akre padang rumput di timur laut.
Ketika itu, aku sadar, dirimulah yang aku rindu
dalam cahaya terang benderang ini, seperti
nama-nama perdu dan liana itu.
Karena kamu adalah hijau dari Juni, akar dari
pusaran bintang yang berputar di angkasa, dan
bagai rasa haus yang timbul karena
tak sengaja
meminum air laut.
Ketika akhirnya aku mengerti manusia gagal
dalam mencinta, apa lagi yang tersisa? Apakah
bunga cinquefoil, atau sayap dari capung kertas
yang melayang-layang dalam jiwa biru?
Yang aku mengerti, hasrat itu kontinu, melingkupi.
Masih banyak hal yang ingin kuketahui: apa yang kau yakin
tidak bisa diambil dari kita, apa yang kau impikan pada
jalan setapak waktu kecilmu itu --
Ceritakan cerita kita, apakah kita terburu-buru? Apakah
kita baik dengan satu sama lain? Apakah kita
menyerah terhadap apa yang tak bisa kita lupakan?
Di mana bukti bahwa aku akan baik dalam mencinta?
Anjing hitam itu mengitari genangan air berbentuk tapal
kuda, dan katak-katak menari. Bukit-bukit ungu
menatap dari jauh, beserta janji dari burung-burung senja.
Bulan datang kepada gunung seperti buah peach besar,
dan aku ingin memberitahumu apa yang
tak bisa aku katakan saat kita terburu-buru
pergi ke utara -- betapa aku mencintai keseriusan
jemarimu dan bagaimana kau berujar,
membisikkan nama panggilanku seperti sebuah rahasia.
Aku berdiri di antara akar-akar pohon. Ini adalah
kompas yang akan membantuku melewati semua.
Ini adalah duabelas cara untuk tahu apa yang mekar
dalam kerinduan yang buta. Bunga kuning kemilau, beserta
lengannya yang tak bisa melupakan.
Kita lapar akan kefasihan.
Kita mengukur garis-garis yang sejajar.
Aku mengunjungi kenangan dengan ketergesaan.
Dan udara penuh oleh stroberi kecil yang wangi.
Kunang-kunang menyalakan jiwanya: cahaya.
Biarkan aku kembali sepenuhnya, biarkan
aku mengingat bagaimana cara
menyentuhmu
sebelum
terlambat.
2016
Comments
Post a Comment