Posts

Showing posts from December, 2016

Surat-Surat yang Kularung -- Sebuah Balasan

Halo, Far. Sebenarnya, untuk kali ini aku ingin menulis sesuatu untuk 2016. Tetapi, kenapa ditujukan kepada 'Tahun 2016', pikirku. Sedangkan tahun merupakan pembatas artifisial yang diciptakan manusia untuk mengkuantifikasi waktu. Entah ingin menyebutnya tahun atau apa, tetapi selama beberapa periode waktu ke belakang, lebih tepatnya surat ini bukan ditujukan kepada tahun 2016, tetapi kepadaku. Aku merasa banyak perubahan. Entah dalam skala kecil atau besar, tetapi keacakan yang terjadi pada tahun ini cukup terasa. Tahun ini, aku juga banyak belajar, dan aku baru merasa beberapa hal yang sebenarnya sangat penting -- dan aku tahu bahwa itu krusial -- tetapi tetap saja 'Farhan' ini melaju saja tanpa lihat kanan-kiri. Tanpa lihat ke dalam pikiran dan rasionalitasnya. Tanpa.. ah. Beberapa yang sangat kuingat pada tahun ini adalah bagaimana aku belajar melihat banyak perspektif yang jauh lebih luas lagi, pada saat aku bersama dua orang teman merumuskan; "Apa yang

Hakikat Pendidikan yang Sebenarnya: Sebuah Opini

Image
Pendidikan adalah sebuah kata yang tidak pernah jauh melekat dengan hakikat manusia. Bila ditarik jauh sebelum manusia mengenal apa yang disebut literasi, cara mendidik manusia adalah hal penting untuk menjaga kelangsungan hidup serta survivabilitas. Sebagai contoh, manusia purbakala tidak akan bisa memastikan generasi selanjutnya untuk beradaptas i apabila tidak dididik untuk menghindari tanaman atau hewan yang beracun – atau bagaimana cara membangun tempat berlindung yang tahan lama dan jauh dari teritori binatang buas. Setelah manusia pun jauh berkembang dari spesies mana di muka bumi ini, metode dan cara mendidik yang tepat tetap menjadi sebuah polemik yang tak kunjung menemukan titik penyelesaian. Terlebih lagi, pada abad di mana ilmu dan informasi sudah tersedia di mana saja dan menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan dan kesuksesan, pertanyaan tentang kenapa pendidikan dibutuhkan sebagai investasi masa depan masih menjadi perdebatan yang berkepanjangan. Di luar segal

Mengapa Harus Menulis?

Image
Pada semester 3, saya mengambil suatu mata kuliah dari Sekolah Bisnis dan Manajemen, mengenai ODLO -- atau bisa disebut juga Organization Development and Learning Organization. Beberapa intisari yang saya dapatkan dari kuliah tersebut dapat dirangkum dalam kalimat sederhana ini: "You are good if you can manage your own knowledge well," Jika dalam konteks matkul tersebut, sebuah organisasi bisa dikatakan baik apabila organisasi tersebut menjadi organisasi pembelajar. Bagaimana cara menjadi organisasi pembelajar tersebut? Tentu, salah satu caranya adalah dengan mengelola knowledge  atau pengetahuan dengan baik. Sebuah organisasi yang baik akan terus belajar dari kesalahannya. Tapi tidak hanya dengan itu, organisasi tersebut juga melakukan self-development dengan cara berkaca kepada organisasi lain, melakukan penelitian, dan menemukan knowledge baru sepanjang perjalanannya. Tetapi, jalan untuk mencapai hal tersebut memang tak mudah. Langkah-langkah sederhana yang sehar

Membaca Kalender

hujan memerangkap asap planet-planet kelabu muncul di ufuk. mempertanyakan simfoni apa yang menyanyi malam ini? di sebuah gelas, bulan tenggelam. cahaya memburam. petang datang dengan biola bersenandung --  kita yang sering lupa bukan mereka! kemarin, aku tergesa-gesa menulis ceritera di atas sebuah kain putih. semuanya hilang karena keraguan satu langkah pertama, aku pemberani. setelahnya aku mundur. piano membuka katup-katup menutup jendela berbisik pelan dan berkata "untuk apa?" sehingga, kawan-kawanku di sore hari esok masih bermain layang-layang awan mengalung tali mimpi yang kau sematkan di jemari waktu suara-suara berdesir pelan, dan malam datang menutup tahun yang penuh kerinduan aku ingin pulang aku ingin pulang dan lupa. 2016

Surat-Surat yang Kularung -- Akhir Tahun

Halo Far, Apa kabarmu di akhir tahun ini? Aku harap kau baik-baik saja. Sejak surat pertama yang kukirimkan untukmu, apa yang berubah dari dirimu? Aku tidak pernah mengharapkan apa-apa. Tetapi, seharusnya kaulah yang mempunyai suatu harapan untuk terus belajar dan memperbaiki diri. Salah satu teori tentang kesadaran, atau consciousness , yang dikemukakan oleh Julian Jaymes menyatakan bahwa terdapat bikameralisme dalam pikiran manusia. Yakni, bahwa pikiran kita terbagi menjadi dua 'kamar'. Kamar pertama adalah kamar yang berbicara; atau memberi perintah, sedangkan kamar yang kedua adalah kamar yang menuruti perintah dan melakukannya. The bicameral mind . Teori ini menjadi salah satu penjelas bagaimana kesadaran bisa muncul pada manusia. Mungkin, untuk sementara waktu, aku akan menjadi bagian yang 'berbicara'. Entah akan disebut seperti apa, apakah hati nurani, naluri, atau gut instinct . Tetapi, semua hal tersebut menjadi dasar mengapa aku berbicara, selalu membe

Surat-Surat yang Kularung - Realita

Far,  Kurang bijaksana, apabila kita menganggap permasalahan kita adalah yang paling pelik. Kurang bijaksana, apabila kita menganggap hanya diri kita yang berupa episentrum realita. Karena, masih banyak permasalahan di luar sana yang tidak tersentuh oleh indera kita, tetapi merupakan detak yang berdegup sama kencangnya. Realita yang sama nyatanya. Aleppo, Gaza, Rohingya, dan segalanya. 2016

Puncak Musim Panas

Image
terjemahan lepas puisi Stacie Cassarino Aku ingin tahu bagaimana kecantikan berasal, bila selain dari dirimu. Aku membawa kantung yang penuh bunga sambil membawa jantung ini melewati enampuluh akre padang rumput di timur laut. Ketika itu, aku sadar, dirimulah yang aku rindu dalam cahaya terang benderang ini, seperti nama-nama perdu dan liana itu. Karena kamu adalah hijau dari Juni, akar dari pusaran bintang yang berputar di angkasa, dan bagai rasa haus yang timbul karena tak sengaja meminum air laut. Ketika akhirnya aku mengerti manusia gagal dalam mencinta, apa lagi yang tersisa? Apakah bunga cinquefoil, atau sayap dari capung kertas yang melayang-layang dalam jiwa biru? Yang aku mengerti, hasrat itu kontinu, melingkupi. Masih banyak hal yang ingin kuketahui: apa yang kau yakin tidak bisa diambil dari kita, apa yang kau impikan pada jalan setapak waktu kecilmu itu -- Ceritakan cerita kita, apakah kita terburu-buru? Apakah kita baik dengan satu sama lain? Apak

Matahari yang Redup

Image
Pola-pola yang rumit adalah makanan pokok dari seorang ilmuwan -- kalau bisa digeneralisasi. Memang, dunia dan segala isinya adalah abstraksi. Cuma kulitnya saja. Ada sebuah rahasia tersembunyi, entah sebentuk informasi, yang dapat digunakan untuk meramalkan 'masa depan'. Saya pernah dapat suatu definisi dari 'intelegensi' tetapi dari sudut pandang yang lain. Kalau tidak salah, dari Enrico Fermi -- seorang fisikawan Italia yang berkutat di bidang nuklir. Namanya juga diabadikan dalam suatu paradoks terkenal tentang kehidupan luar angkasa dan anomalinya, yang disebut Paradoks Fermi.  Dalam paradoks tersebut -- walaupun sebenarnya bukan tentang intelegensi --  sejenak Fermi menjelaskan dalam taraf apa suatu kehidupan dapat didefinisikan memiliki 'intelegensi' yang tinggi. Secara sederhana, pertanyaannya begini: "Sebagus apa mereka dapat meramalkan masa depan?". Oke, jelas, jawabannya sama sekali tidak memiliki kaitan dengan tukang ramal atau 'ora