Pesan Singkat

Aku menjawab pesan singkat dari Freya.

Tidak, bukan itu, Frei. Ia belum mengerti maksudku.

Aku forward pesan singkat itu dengan menambah penjelasan ini-itu. Jam di layar telepon genggamku menunjukkan pukul 23.52.

Ah! Ia masih belum mengerti juga.

Aduh, bagaimana ini? Aku memutar otak dengan cepat. Tak terasa aku bangun dari kursi meja belajarku dan mulai mondar-mandir di samping kasur. Setelah yang satu ini, Freya harus mengerti. Batinku. Tidak ada waktu lagi, Tidak akan ada hari esok bagi momen ini.

Ding! Satu pesan muncul di layar telepon genggamku.

Tolol! Ternyata dari provider bangsat.

Aku memutar-mutar telepon genggamku, panik karena jemariku sudah mulai basah oleh keringat dingin. Ayolah, Freya. Masa segini mudah kamu belum juga ngerti?

Beberapa detik kemudian serasa seabad lamanya. Aku menunggu, menatap ke layar telepon genggam.

"Na, sumpah aku belum ngerti."

Fuck! Paket gratis SMSku sudah habis, woy!

2013


Comments

Popular posts from this blog

Bunga-bunga rumput yang mekar pada tanah tandus

Hakikat Pendidikan yang Sebenarnya: Sebuah Opini

Surat-Surat yang Kularung