Posts

Showing posts from February, 2013

Lagu

Image
Pernah ngga lo pada punya perasaan pernah denger suatu lagu, yang ternyata itu adalah lagu yang sering lu dengerin waktu kecil? Di mana pas lo sadar sekarang, lagu itu yang banyak membentuk diri lo sekarang, tapi lo masih desperate nyari 'itu siapa ya yang nyanyiin?' 'itu judulnya apa ya, kok kayak pernah denger?' Semaca de javu lagu gitu deh. Emang lagu itu, punya banyak cara buat mengamplifikasi memori yang pernah kita alamin saat kita lagi sering dengerin lagu itu. Contohnya ya, beberapa bulan lalu, gua ngga sengaja dengerin di radio lagunya Jet yang judulnya Look What You've Done.   Tiba-tiba aja, otak gua banjir sama sinaps memori pas gua lagi di kelas 7, pas pertama kali lagi ketemu temen-temen baru. Dan ngga cuma memori doang. Perasaan gua juga kayak di  replay. Semua yang gua rasain pas itu kayak persisi terulang lagi, walaupun cuma sebentar. Tapi itu nyata banget, nggabisa dipungkiri. Ada juga pas gua denger lagunya Reza yang judulnya Keaba

Random Movies!

Image
Eternal Sunshine of The Spotless Mind (2004) by  Michel Gondry Film ini nyeritain tentang pasangan yang mau ngapus memori mereka, karena udah capek sama hubungannya.   Siapin tissue, bro. Lu bakal dijejelin kenangan-kenangan mereka selama masih pacaran. 95/100

Lelap

Waktu adalah tubuh terkoyak di mana ingatan adalah tajam belati. Bukankah hujan metafora kehampaan yang kau selamanya cinta dalam kesendirian? Maka mengapa harus kau lelap dalam dekap hujan. Sayang? 2013

The Dim Rain

begone bring yourself and every single thing or gutter water even languid leaves that soaked up bring the tiny drops and that void opaque which you leave for us besides the front windowpanes forget (it) (the buzzing echoes from my conversations between lamp's shadow or the warmth of her flower-scented sweater's embrace) drop (it) (the classic tune which you've always played when those raindrops fall onto garden or that brief symphony you've always sung when those tears streaming down her cheeks) eliminate (those) vague trails from the sky of my heart, will you? When bruises severed some long-drawn spasm but you always curve that smile behind those shady clouds 2013

Kaidah

gelas berdebu itu mengisi setengah tubuhnya dengan anggur merah, rindu dengan bibirmu yang asam murbei. setengah pengunjung bar itu adalah kombinasi umur yang sia-sia dihabiskan, setengahnya adalah pemilih hati yang hancur. engkau bukan dari kedua-duanya. dari jendela kusam dengan tulisan terkelupas remang bulan menembus gelap maskara hitam yang kaupakai tiap minggu malam, dengan vienna yang sudah dingin duduk di pinggir meja itu bukanlah salah takdir yang membawa kita ke persimpangan lain, apakah salah dari kehendak dada saat napasnya sudah tersumbat jumawa yang terlampau pekat. saat dia, bukan aku yang duduk disana berhadapan denganmu, menatap sapuan kuas di atas kanvas putih melukis alismu, atau batu topaz biru yang begitu cemerlang membiaskan cahaya pelangi keluar di antara kelopak bening itu saat itulah tembok-tembok Berlin mengeluarkan air mata, dan Canes Venatici di bulan Februari jatuh sebelum matahari hingga gelita malam tak pernah se-mencekik lambung ini 2013

Puisi Cinta

sudah kurangkum puisi ini untuk tetap bersajak tentang engkau tapi cinta bukanlah sekadar puisi 2013

Layang-Layang

Image
Dia membasuh kaki kecilnya di telaga yang diapit dua batu sebentuk buah naga Letih, setelah sesorean mengejar lembar plastik putih kusam, terbang dengan rumbai warna muram yang sekarang entah sudah dimana dibelahan lembah jurang Di bawah rindang pohon beringin angin tenang menerpa kulit hitamnya, selagi menenggak susu putih yang dibekalkan Mamak, cerpelai tua dengan pola menyeramkan menerkam genggam tangannya dan menumpahkan botol susu yang dipegangnya hingga menggenang senang. "Ah, sudahlah saja saya pulang. Layang tak didapat, susu dingin pun sudah melayang." Batin hatinya meremang. Dan petang menjelma jubah panjang yang menutup langit lembah, seperti cairan hitam menuruni tebing padahal hanyalah bayangan. Dengan dada yang gundah, Dia membawa berat hatinya pulang ke rumah. Dalam perjalanan di atas pematang, bulan sudah bertengger tinggi bersama bintang. "Gagal sudah layang-layangku terbang ke bulan, Rinduku takkan pernah ke sana, ayah tersa

Rendezvous

lambat, bulan menjelma bola mata putih di tengah rapat hitam rambut langit malam Sang ksatria menunggu lama di bawah lampu jalan dan angin tak bersuara entah apa yang ia tunggu malam-malam persimpangan itu baur oleh kabut pekat hanya siluet lemah anjing lari ke dalam bangunan degup jantungnya mendebar gempa saat desau angin memekik jeritan pandangannya terbelah dua langit jatuh bangunan merunduk dalam tanah menjelma anai-anai dan bintang berserakan Ia hancur bersama dunia apa yang Ia tunggu sebenarnya? 2013

Hujan Kusam

Image
pergilah bawa dirimu dan segalanya serta air di selokan atau daun lemas yang basah olehmu, hujan bawa dirimu serta kekusaman kosong yang kau tinggalkan untuk kami di samping jendela kamardepan lupakan, hujan dengung gema percakapanku pada bayangan dari lampu atau pelukan baju hangat yang harum bunga kehilangan cukupkan, hujan lagu klasik yang selalu kau mainkan saat rintik air terjerembab ke taman atau simfoni singkat yang kau lagukan bila airmata itu meluncur jatuh ke pipikanan hilangkan jejak samar pada langit jantungku, hujan saat lukamu menyayat sakit berkepanjangan tapi kau tetap melengkungkan senyum itu dibalik rindang awan-awan 2013

Lagu Tidur

dimana bulan redup apa Ia di matamu apa bintang itu menggelap di bibirmu berikan sunyimu, pada langit yang tenang yang hening bagai mimpi yang anggun hinggap di dahan tidurmu apakah mungkin, akan doaku padamu menjadi kemukus di ufuk hatimu? 2013