Kincir Kertas

Kincir kertas kuberikan dalam gigil
sambil melarung bisikan dalam senja yang hitam.

Dan, suara lemah jauh memanggil
"Kembali. Kembali." Hingga pasir itu menjawab tanya.

Dari warna pelangi waktu kecil,
ada pesan yang terlambat sampai.

Surat-surat yang tersimpan rapi.
Kertas berdebu dengan lubang samping.

Urat yang menyimpan sepi,
keras tabuh dalam sumbangnya hening.

Kincir kertas itu terus berputar, dalam hujan tembaga.
Mimpi-mimpi yang terpelanting. Serigala hitam yang siaga.

Dalam aku terperangkap tepi
tubuh ini kaku dalam selimut angin.




2016

Comments

Popular posts from this blog

Bunga-bunga rumput yang mekar pada tanah tandus

Hakikat Pendidikan yang Sebenarnya: Sebuah Opini

Surat-Surat yang Kularung