Memorabilia

Pulanglah lewat jalan yang aku tanami
tangkai-tangkai perdu -- dan lihat bahwa
lampu-lampu itu tetap telanjang
membawa pesan dari kupu-kupu di sini.
Tapi dirimu akan cepat kembali, bukan?
Karena langit ini sudah berselimut putih,
dan cahaya kamar akan meredup tiba-tiba.
Sampaikan salam pada penjaga pintu di
depan pintu kaca, dan cium harumnya
mawar dari pot bunga ungu itu.
Kembalilah ke sini sebelum jam meleleh
dan melagu, kenali angin yang menepuk
bahumu. Niscaya kelabu dari mataku akan
sampai dalam sebuah surat tak bernama,
menutup waktu dalam pagutan diam,
jatuh dalam rangka hangat yang 'kan
mencium kening dari pualam napas
yang memburu itu.


2015

Comments

Popular posts from this blog

Bunga-bunga rumput yang mekar pada tanah tandus

Hakikat Pendidikan yang Sebenarnya: Sebuah Opini

Surat-Surat yang Kularung