Rendezvous

bagai kelam lampu dalam
temaram gelap Sidoarjo

aku singgah sebentar dalam rumah
yang kau bangun malam tadi

bertanya, "Apa yang membuatmu di sini?"
katamu, "Langit. Langit yang berdiri tanpa kaki."

Sesederhana itu, adalah ketika wangi hujan
merasuk ke dalam kalbu ini. Membawa memori
tentang kincir angin warna-warni, foto usang
hitam-putih, dan awan rendah di puncak bukit.

Karena kutahu, bahwa kebahagiaan paling indah
adalah ketika kakimu berdiri pada tanah tempatmu lahir.
Sambil bernapas lega di bawah cerah matahari.
Angin bermain mengusik ujung pakaianmu.

dan kau sengaja menoleh ke belakang
menatapku yang masih mencaci waktu

mengapa hanya kali ini?


2016

Comments

Popular posts from this blog

Bunga-bunga rumput yang mekar pada tanah tandus

Hakikat Pendidikan yang Sebenarnya: Sebuah Opini

Surat-Surat yang Kularung