Sebuah Hadiah

Aku menyalakan lilin dan menangkupkan
tangan ke sekeliling
api, supaya angin tahun esok
ikut menjaganya.

Lihat, garis biru tersebut adalah
pita terakhir yang disematkan
waktu pada kali Ia berkunjung.

Angin akan menunduk, dan
menyanyikan gubahan tentang
sepi dalam bahasa manusia.

Hanya bagi orang-orang tertentu saja.

Karena seakan, hilangnya matahari
tidak dihiraukan sampai terdengar
tangisan di ufuk timur.

Itupun hanya sebagian saja.

Mungkin jika puisi ini disampaikan kepadanya
keping hati itu akan sulit untuk
kembali seperti adanya

2015

Comments

Popular posts from this blog

Bunga-bunga rumput yang mekar pada tanah tandus

Hakikat Pendidikan yang Sebenarnya: Sebuah Opini

Surat-Surat yang Kularung