Persembahan
ini adalah dua belas jalan
untuk menemukan namamu
katamu
di mana kau mencarinya?
aku tak butuh peta
peta tak memberi tujuan
hanya arah-arah semu
lalu, mengapa kau ragu?
aku pernah mencoba menerbangkan
pesawat kertas yang berisi doa-doa
untuk diri kita yang dulu
diri kita yang sekarang
diri kita di masa depan
aku tak pernah mendapat surat balasan
kecuali terpaan angin dan gigil di bukit sakit
entah, mungkin kau lelah sedikit
aku memberimu teh hangat, kau tahu?
lalu, kau beranjak dari tempatmu bersimpuh
aku menangis sambil mencoba menulis surat
dalam bahasa yang tak kumengerti
"Pernahkah kau kehilangan dirimu?
Hingga kau hanya berdoa kau ingin ditemukan"
bisikmu pada malam, sebelum berpamitan
mengambil pagi yang hilang, jawabmu
lalu aku terus mencarimu hingga lewat waktu
aku mencari namamu di kolom koran, tapal batas,
gudang gulma, puisi cinta, dan bait langit
akhirnya, aku sadar aku mencarimu di tempat
yang salah
dibalik cermin, senyummu mengadu:
aku di sini, juga sedang mencari diriku.
2018
👍
ReplyDelete