Posts

Showing posts from March, 2016

Kincir Kertas

Kincir kertas kuberikan dalam gigil sambil melarung bisikan dalam senja yang hitam. Dan, suara lemah jauh memanggil "Kembali. Kembali." Hingga pasir itu menjawab tanya. Dari warna pelangi waktu kecil, ada pesan yang terlambat sampai. Surat-surat yang tersimpan rapi. Kertas berdebu dengan lubang samping. Urat yang menyimpan sepi, keras tabuh dalam sumbangnya hening. Kincir kertas itu terus berputar, dalam hujan tembaga. Mimpi-mimpi yang terpelanting. Serigala hitam yang siaga. Dalam aku terperangkap tepi tubuh ini kaku dalam selimut angin. 2016

Refleksi 3 (Tiga) Tahun Lalu

Surat Dari Seroja :1978 Kukirimkan surat ini -- secuil suara dari bukit yang remang. Aku pasti sudah lama mengawan di atas pilar-pilar rendah di batas langit tenggara, ketika kau menyempatkan sejenak membaca sajak singkat ini di antara kejenuhanmu yang rapat. Tapi, akhirnya surat pendek ini sampai bisa ke tanganmu yang kutulis pada saat desing peluru mendera jendela rumahku di tengah lembah. Atau ketika Baucau menjelma luruhan debu dan bau pesing ketika burung-burung besi merobek awan-awan kami pagi itu. Sayang, betapa gelapnya malam di pengasingan ini begitu gelita memerangkap tubuh kami dalam luka yang tertutup bau besi Aku sudah mengikat surat-suratmu dulu, dalam satu buntelan bersama surat ini -- agar mereka tidak ikut hangus dalam dendam ketika artileri menginvasi lanskap sempit ini. Kau tahu, betapa janji yang ditepati adalah hal termahal yang tak bisa kubeli saat ini. Dili sudah dibumihanguskan, dan Lospalos lumpuh di atas lututnya sendiri Aku terper