ini adalah dua belas jalan untuk menemukan namamu katamu di mana kau mencarinya? aku tak butuh peta peta tak memberi tujuan hanya arah-arah semu lalu, mengapa kau ragu? aku pernah mencoba menerbangkan pesawat kertas yang berisi doa-doa untuk diri kita yang dulu diri kita yang sekarang diri kita di masa depan aku tak pernah mendapat surat balasan kecuali terpaan angin dan gigil di bukit sakit entah, mungkin kau lelah sedikit aku memberimu teh hangat, kau tahu? lalu, kau beranjak dari tempatmu bersimpuh aku menangis sambil mencoba menulis surat dalam bahasa yang tak kumengerti "Pernahkah kau kehilangan dirimu? Hingga kau hanya berdoa kau ingin ditemukan" bisikmu pada malam, sebelum berpamitan mengambil pagi yang hilang, jawabmu lalu aku terus mencarimu hingga lewat waktu aku mencari namamu di kolom koran, tapal batas, gudang gulma, puisi cinta, dan bait langit akhirnya, aku sadar aku mencarimu di tempat
Comments
Post a Comment