Bercerita

Mungkin untuk malam ini, kau bisa pejamkan matamu
sebentar saja, sambil mengkhayalkan kalimat-kalimat yang aku
bisikkan kepadamu, walau sebatas bercerita, walau hanya
satu jengkal mata kita bertemu di langit itu, dan jemari petir
yang memahkotai puncak gunung itu menahan kita di angkasa, 
hingga gaun gelap jingga menutup kaki langit, sampai tersibak
cahaya dibaliknya. Entah sampai kapan bunga ungu itu
membuka, menunggu getar kecil angin yang menghampirinya.
Walau aku tak tahu rupaku di balik tirai itu, tirai yang tak
akan pernah tersingkap. Sampai jengah mata ini mencoba
membuka, di mana kata-kata itu hilang dalam kabut tandatanya.
Aku harap, doa yang kulantunkan sebelum kau tidur membawamu
ke mimpi indah yang nyata. Di saat semua terlelap.

Di saat lampu-lampu itu dipadamkan.

2014


Comments

Popular posts from this blog

Bunga-bunga rumput yang mekar pada tanah tandus

Hakikat Pendidikan yang Sebenarnya: Sebuah Opini

Surat-Surat yang Kularung