Posts

Showing posts from October, 2015

Hati Hitam

Dari kejauhan, titik-titik kecil itu terbang. Tanyamu, mungkinkah cahaya melesat sebegitu cepatnya?  *** Karena kulihat cermin dalam jiwa itu dialog pagi itu berujung pada: kopi yang pahit sepotong roti yang kaku Aku melepas sandaran kepalamu dari kakiku. menatap nanar langit yang muram. dan jerit ayam berbahasa dalam kalimat rendah di kandangnya. Matahari patah saat kita saling enggan menatap dalam jam-jam yang berdetak, waktu yang rindu di pesisir yang ragu akan kedatangan kita. Wahana yang tak pernah dinaiki, kincir yang bergulir lemah hanya menjadi pertanda bahwa kalimat itu tak akan pernah bisa dipercaya. Mungkin ada saatnya ketika buram kaca akan bertahan. Ketika bunyi kereta yang bergerak menjadi pertanda bahwa hari itu akan segera usai. *** Dalam keramaian, sejenak waktu berjalan lambat. Seakan memberi kesempatan. 1 November 2015