Posts

Showing posts from June, 2014

Infinite

Image
Infinite by Rini Angeliantari acrylic on paper The seed will grow into a tree, you said but no bird would ever stay, I said even a quaint light would stepped dead on the very branch of that tree you said Look, at the evening star's red silence is the music they make what if the symphony is bled by our hands knitting its thread? There are no stairs to climb back the ache of slow, delirious joy "What if we took a visit to the tree? Can we climb it and find the glee?" Let us just go to the meadow tiptoeing through the still air We can run and run and grow like a child who laughed and scared the maroon sky is craving the yellow moon, glowing its smoke like an old actress maybe we will wake and find us exhausted we are dreaming of tree and infinite bareness. 2014

Bercerita

Mungkin untuk malam ini, kau bisa pejamkan matamu sebentar saja, sambil mengkhayalkan kalimat-kalimat yang aku bisikkan kepadamu, walau sebatas bercerita, walau hanya satu jengkal mata kita bertemu di langit itu, dan jemari petir yang memahkotai puncak gunung itu menahan kita di angkasa,  hingga gaun gelap jingga menutup kaki langit, sampai tersibak cahaya dibaliknya. Entah sampai kapan bunga ungu itu membuka, menunggu getar kecil angin yang menghampirinya. Walau aku tak tahu rupaku di balik tirai itu, tirai yang tak akan pernah tersingkap. Sampai jengah mata ini mencoba membuka, di mana kata-kata itu hilang dalam kabut tandatanya. Aku harap, doa yang kulantunkan sebelum kau tidur membawamu ke mimpi indah yang nyata. Di saat semua terlelap. Di saat lampu-lampu itu dipadamkan. 2014

Iris

bolehkah hati ini bertanya padamu wahai ilusi apakah gerangan warna ini spektrum yang tak terdefinisi? 2014

Angsa Kertas

Inochi ga kurikaesu naraba nandomo kimi no moto he Hoshii mono nado mou nani mo nai Kimi no hoka ni taisetsu ma  mono nado. *** kita hanya bercanda mendengar lagu yang tak  kita tangkap maknanya kau bersikeras, "oh, itu dari kontrabasnya!" aku membalas, "itu C sharp minornya, sayang." tapi bukan ketuk kaki! entah itu jeda lirih  biduanita di sana atau bisa jadi, kalau mereka punya pisau C yang tajam-tajam (sharp) ha-ha-ha dan kembali kakimu menyentuh ujung sepatuku, meniup anak rambut di sudut pelipismu -- sambil melihat ornamen khas Tiongkok yang sewarna dengan pipimu, (mungkin, atau ilusi cahaya saja) dan kembali terbenam dalam lantunan lagu Jepang ini, yang mungkin sudah aku dengar berkali-kali di radio, di peron Sakuragi-chou tapi mungkin kau tidak akan percaya *** di separuh bagian meja ini, ada yang ingin menunggu tengah malam separuh lagi, ingin menuntun malam menuju pagi a

Tirai-Tirai Tertutup

apa masih sudi kita melihat jemari itu pula? sebilah kulit kuningnya menjawab tanya sang dalang "aku kesini, mencari-- mencari tubuh Nestapa." kami masih diam -- tunduk tak bisa untuk mendongak mengapa lakon ini buta kami pun buta, Nestapa! apa kita tunggu bulan merangkak menuju panggung? tunggu dirinya terbakar di tengah-tengah samudra? seperti yang kau lakukan saat mencari cahaya ketika tirai menutup wajahmu yang teduh itu 2014