Dentuman Jauh
KITA pernah berbicara tentang hujan yang tak kunjung reda di suatu benua. Katamu, di belahan bumi yang lain sana, ada dua belas jam penuh tanpa butir pasir yang bergetar karena redam ledakan. Apakah itu cerita nyata, sayang? Pernah pun aku dengar darimu, tentang langit biru dengan awan putih. Apakah biru itu? Karena yang kutahu hanya kelabu, dan bau mesiu yang menyengat itu. Ajaklah aku ke sana, sayang. Kalau kau bercerita tentang selain apa yang dibicarakan di radio, dan bukan sirene yang membangunkan tidurmu, atau jalanan yang tanpa tangisan bayi di setiap persimpangan mimpi, aku ingin terus mendengarkanmu hingga aku jatuh tertidur di sini. Doaku bagiku adalah lagu untuk menutup keheningan yang memekak telinga, sesaat setelah dentuman jauh itu teredam tanah kampung halamanku. Duar. Hening. Duar. Hening. Duar. Gigil. Duar. Dunia diam ketika kami memanggil. 2017