Posts

Showing posts from October, 2013

Blur

I pray with fear in the chest. Thoughts locked, lips sealed. Everything grew dim I guess. Some lights are still, unmoving. While white stripes blurs with bold black. Stars folded into void, moon shrank with the meanest smile on its curved back. Universe sails away from us. I saw its trail darkening, unrelenting. I can't keep it, I can't. I see it coming back. 2013

Utopia

Image
Ascendants, 8" x 11" acrylic on paper by Rini Angeliantari Ada negeri khayal tanah merah lembab ranah sebab musabab pada jantung negeri itu kokoh menjulang pohon tua menjangkar lempeng dan laut megah ‘negeri itu khayal, kasihku sedang kita pada antah-berantah’ kataku padamu masa itu jauh dari raut muka langit yang bisu menatap sayu pada wajah kita segumul pohon ranum yang cemburu “sebentuk negeri khayal, sebuah, sebuah marcapada fana, tak nyata, nirwana. Aku mau ke sana.’ ‘perjalanan itu juga tak nyata, kasihku kau harus tembus lengkung langit ke tujuh, robek tabir dibaliknya, buka pintu-pintu bintang, dan, dan tak akan pernah pulang.’ ‘maukah kau pergi bersamaku? melampaui kubah megah langit, memecah batas ruang, menerabas bagai cahaya? Kita akan sampai ke sana.’ matamu mulai membuang cahaya termurni mungkin dari lubuk yang tersembunyi. sayu, engkau menelusur mataku bagai busur sang pemburu 2012

Pagi

Di sebuah lorong yang tertimpa cahaya matahari langkahmu tergesa -- kau panggul kantung bunga mawar dan memanggil namaku lagi pagi itu adalah kayu  kayu gaharu dan bau setanggi dan dari jauh, angin merunduk di bawah dedalu kita 'kan berpetualang, kita 'kan mengukir mimpi pagi itu adalah kamu kamu dan aku yang berlari 2013

Transmogrifi

gugur -- musim paling senjakah itu? seperti orang tua yang lesu menatap lemah lembah jingga dalam imaji kita, temu dari dua sungai abadi membawa riak yang silam, percik yang terlampau sepi dan dari pucuk cemara yang pucat sebuah daun jatuh pasrah memutar Ia berputar, jatuh tepat di atas buih yang pecah Di saat itu, senja mulai menutup mata menutup mata 2012